Kamis, 29 November 2012

3.10) Jelaskan Elemen SPI ke-5

pengawasan (Monitoring)

 
Karena Pengendalian Internal harus dilakukan sepanjang waktu, maka COSO menyatakan perlunya manajemen untuk terus melakukan pengawasan terhadap keseluruhan sistem pengendalian internal melalui aktivitas yang berkelanjutan dan melalui evaluasi yang ditujukan tehadap  aktivitas atau area yang khusus.
 
 
Sumber: 
 
 

3.9) Jelaskan Elemen SPI ke-4

Informasi dan Komunikasi

 
COSO menyatakan prlunya untuk mengakses informasi dari dalam dan luar, mengembangkan strategi yang potensial dan sistem terintegrasi, serta perlunya data yang berkualitaas. Sedangkan diskusi mengenai komunikasi komunikasi berfokus kepada menyampaikan permasalahan Pengendalian Internal, dan mengumpulkan informasi pesaing.
 
Sumber:

3.8) Jelaskan Elemen SPI ke-3

3. Prosedur Pengendalian
Merupakan kebikajan dan prosedur yang tercakup dalam lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang harus ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat dicapai. Prosedur pengendalian dapat dikategorikan sesuai dengan pengendalian akuntansi intern yang dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan dan kelayakan laporan keuangan.
Prosedur pengendalian meliputi :
a. Otorisasi transaksi & aktivitas aktivitas yang memadai, membatasi aktivitas pada orang -orang yang dipilih, mencegah transaksi dan aktivitas yang tidak diotorisasi.
b. Pemisahan tugas, digunakan untuk menghindari adanya kemungkinan bagi seseorang berada dalam posisi melakukan kekeliruan dan ketidak beresan serta mengoreksinya sendiri. Tanggung jawab otorisasi, pencatatan transaksi, dan penanganan fisik aktiva dilakukan oleh fungsi-funsi yang terpisah.
c. Dukumen dan catatan yang memadai, yaitu desain dan penggunaan dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian-kejadian yang memadai.
d. Pembatasan akses terhadap aktiva, pengendalian dan penjagaan fisik aktiva, penggunaan aktiva dan pencatatan, seperti fasilitas yang aman dan otorisasi untuk akses ke program computer dan file-file data. Pembatasan ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencurian dan dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencurian dan penggelapan.

Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/elemen-spi/

3.7) Jelaskan Elemen SPI ke-2

2. Sistem Akuntansi
Terdiri dari metode dan catatan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan dan bahkan juga menghasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi.
Dokumentasi sistem akuntansi, prosedur-prosedur akuntansi harus dirancang didalam pedoman sistem dan prosedur akuntansi sehingga kebijakan instruksi-instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara seragam.
Telusuran audit, digunakan dalam konsep auditor, eksternal yang dibutuhkan opininya terhadap laporan keuangan perusahaan. Adanya telusuran audit/jejak audit auditor boleh yakin bahwa SIA dan laporan keuangan yang dihasilkan adalah layak.

Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/elemen-spi/

3.6) Jelaskan Elemen SPI ke-1

1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian dalam suatu organisasi adalah dampak kolektif dari berbagai factor dalam menetapkan, meningkatkan, atau memperbaiki efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu:
a. Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi dan gaya operasi manajemen, kesadaran, manajemen terhadap pentingnya pengendalian intern, sehingga manajemen akan menetapkan kebijakan dan prosedur yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
b. Struktur organisasi
Struktur Organisasi, pola otoritas dan tanggung jawab, yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi formal biasanya digambarkan dalam bagan organisasi.Struktu no formal muncul jika pola komunikasi tidak sesuai dengan garis yang ditunjukkan dalam struktur formal.
c. Berfungsinya dewan komisaris
Merupakan penghubung antara manajemen dengan pemilik, bertugas untuk mengendalikan manajemen.
d. Komite Audit
Biasanya dewan komisaris, mendelegasikan fungsi -fungsi spesifik ke komite audit. Komite ini independen terhadap manajemen, dan biasanya dibebani dengan keseluruhan tanggung jawab laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan yang ada. Agar efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan ekstern. Audit intern melapor ke komite audit untuk memastikan independensinya terhadap manajemen.
e. Metode pembebanan otoritas dan tanggung jawab
Pembebanan harus dilakukan secara formal agar pembebanan memadai dan kuat dasar hukumnya, misalnya dalam bentuk memorandum, pedoman prosedur.
f. Metode pengendalian manajemen
Teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan instruksi dan tujuan operasi kepada bawahan dan untuk evaluasi hasilnya. Anggaran merupakan contoh dari pengendalian manajemen
g. Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian secara menerus. Tujuan dari fungsi audit intern adalah membantu manajemen dalam menganalisis dan menilai aktivitas system sebagai berikut:
a) Sistem informasi organisasi
b) Struktur pengendalian intern organisasi
c) Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur & rencana operasi
d) Kualitas kinerja karyawan
h. Kebijakan dan praktik kepegawaian
Karyawan harus kompeten dan memiliki kemampuan dan / pelatihan tugas-tugas mereka. Penempatan. Yang sesuai dengan kualifikasinya akan menetukan keberhasilan efektifitas kegiatan.

Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/elemen-spi/

3.5) Jelaskan elemen Struktur Pengendalian Intern (SPI) versi Coso

ELEMEN STRUKTUR PENGENDALI VERSI COSO

COSO sendiri mempunyai arti yakni The Committee of Sponsoring Organizations (COSO) adalah kelompok sektor swasta
yang terdiri dari 5 organisasi, antara lain :

1       American Accounting Association
2       American Institute of Certified Public Accountants
3       Institute of  Internal Auditors
4       Institute of  Management Accountants
5       Financial Executives Institute

Pada tahun 1992, COSO mengeluarkan hasil penelitian untuk mengembangkan definisi pengendalian
internal dan memberikan petunjuk untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal.
Laporan tersebut telah diterima secara luas sebagai ketentuan dalam pengendalian internal.

Maksud dari elemen disini ialah sebagai bentuk acuan atau prosedur yang harus dijalani dalam pengendalian intern untuk mewujudkan suatu tujuan, dan elemen-elemen tersebut ialah :

- Lingkungan Pengendalian
- Aktivitas Pengendalian
- Penilaian resiko
- Informasi dan Komunikasi
- Pemantauan

3.4) Jelaskan Pengertian Struktur Pengendalian Intern (SPI)

Struktur Pengendalian Intern (SPI)

Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara umum dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:

  •     Ke-efektif-an dan efisiensi operasional perusahaan
  •     Pelaporan Keuangan yang handal
  •     Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan

Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi :

a. Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain tujuan perusahaan, dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan, termasuk juga kinerja, tingkat profitabilitas, dan keamanan sumberdaya (asset) perusahaan.

b. Laporan Kuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya, yang meliputi laporan segmen maupun interim.

c. Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah taati dan dipatuhi dengan semestinya.

 Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern :

    1. Menjaga kekayaan organisasi.
    2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
    3. Mendorong efisiensi.
    4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls) dan Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls).

Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi  dan tanggung jawab antar unit organisasi. Sedangkan pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

3.3) Jelaskan Hambatan Pasif dan contohnya

HAMBATAN PASIF DAN CONTOHNYA

Hambatan/Ancaman itu adalah suatu eksploitasi potensial dari kerentanan sebuah sistem.
Hambatan pasif adalah hambatan yang disebabkan secara tidak sengaja.

Contoh ancaman pasif adalah sistim bermasalah, seperti karena bencana alam. Sistem bermasalah juga karena kegagalan-kegagalan peralatan dan komponen. Berbeda dengan hambatan aktif yang secara sengaja menghambat sistem, hambatan pasif biasanya diakibatkan oleh ketidaksengajaan atau tidak direncanakannya hambatan tersebut. hambatan pasif mencakup kesalahan-kesalahan system, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan badai. Kesalahan system mewakili kegagalan peralatan komponen seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga, dan sebagainya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hambatan pasif yaitu pada perangkat keras dapat dilakukan dengan cara full backup data.

3.2) Jelaskan Hambatan aktif dan contohnya

HAMBATAN AKTIF DAN CONTOHNYA

Yang dimaksud dengan hambatan aktif adalah hambatan yang diterima oleh sistem secara langsung oleh si penghambat tersebut. Terdapat sedikitnya enam metode yang dapat dipakai oleh orang untuk melakukan penggelapan computer. Metode-metode ini adalah menipulasi masukan, gangguan program, gangguan berkas secara langsung, pencurian data, sabotase,dan penyalahgunaan dan pencurian sumberdaya computer.

Hambatan aktif sendiri dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan sebuah pekerjaan,
dan menyalahgunakan prosedur yang ada, dengan mengiming-imingi suatu hal untuk sebuah kepuasan konsumen.

Tiga kategori individu yang bisa menimbulkan serangan ke sistem informasi:
1.Karyawan sistim informasi
2.Para pemakai
3.Pengganggu

Hambatan aktif contohnya penipuan dalam sebuah komponen-komponen dari komputer dan sabotase.

3.1) Jelaskan Kerentanan System

KERENTANAN SISTEM

 
             Sama halnya seperti tubuh manusia yang memiliki kekebalan pada lingkungan. Ada yang kuat dan ada yang rentan. Begitu pula suatu sistem yang memang dibentuk oleh manusia memiliki tingkat keamanan ataupun kerentanan. Kerentanan merupakan suatu kelemahan di dalam sutu sistem. Dimana akibat faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhinya. Hal ini erat kaitannya dengan sebuah ancaman/hambatan  yakni suatu potensi dari suatu kerentanan yang ada yang pada akhirnya digunakan pihak-pihak tertentu untuk merusak sistem.